BPN: Demokrat Silakan Keluar

pembubaran koalisi

topmetro.news – Situasi jelang bergulirnya gugatan hukum yang diajukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait kecurangan dalam Pilpres 2019 mulai memanas. Hal itu menyusul adanya permintaan Partai Demokrat agar Prabowo Subianto segera melakukan pertemuan internal untuk pembubaran koalisi pendukung.

Lalu isu lainnya adalah, masalah soliditas koalisi pendukung Paslon 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. Kali ini, Partai Demokrat menegaskan keinginannya hengkang dari anggota BPN.

Jubir BPN Prabowo-Sandi Andre Rosiade, ketika dikonfirmasi Minggu (9/6/2019), mempersilakan Partai Demokrat untuk keluar dari koalisi pendukung Prabowo. Hal itu disampaikannya, kalau Demokrat sudah tidak ingin bergabung.

Andre mengatakan, Demokrat selama ini memang berada dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Tetapi, Demokrat selama ini dianggap selalu merongrong koalisi.

“Kalau mau keluar silakan saja. Itu hak mereka. Lagi selama jadi anggota koalisi mereka bermanuver dan publik juga tahu setelah mereka ketemu Pak Jokowi, pernyataan elite Demokrat mulai berubah alias mau keluar koalisi. Jadi segera tentukan sikap. Kalau mau keluar ya keluar,” katanya.

BACA JUGA | Generasi AHY dan Puan, Dinamika Baru 2 Klan Politik

Pembubaran Koalisi

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik meminta agar Capres Prabowo Subianto segera membubarkan Koalisi Indonesia Adil Makmur yang mendukung pencalonannya dalam Pilpres 2019 lalu. Permintaan tersebut disampaikannya lewat akun media sosial Twitter-nya, @Rachlannasidik, Minggu (9/6/2019).

Diketahui, Prabowo-Sandiaga saat Pilpres 2019 didukung lima partai: Gerindra, PKS, Demokrat, PAN dan Berkarya.

Rachland menuturkan, koalisi parpol pengusung Prabowo-Sandiaga sudah tidak diperlukan lagi dan karena itu harus segera dibubarkan. Pasalnya, gelaran Pemilu Serentak 2019 sudah berakhir.

Ia mengakui Pasangan Prabowo-Sandi saat ini masih menggugat hasil Pilpres 2019 ke MK. Namun menurutnya, gugatan tersebut merupakan ranah pasangan capres tanpa melibatkan partai politik.

“Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir. Anda lah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung,” cuit Rachland

Tak hanya kepada Prabowo. Permintaan pembubaran koalisi juga ia minta dilakukan Kubu Joko Widodo. Kubu ini beranggotakan PDIP, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, PSI, Perindo, PKPI, dan Hanura.

Pembubaran koalisi tersebut diperlukan untuk mencegah terjadinya perpecahan di masyarakat.

“Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput. Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa,” cuit dia.

Selain permintaan tersebut Rachland menyarankan agar presiden terpilih nantinya bisa leluasa untuk memilih sendiri para menteri-menterinya untuk mengisi kabinet.

“Siapa pun nanti yang setelah sidang MK menjadi Presiden terpilih, dipersilakan memilih sendiri para pembantunya di Kabinet. Kenangan partai mana yang setia dan berguna bagi direksi politik Presiden terpilih tak akan pupus. Karena koalisi sudah bubar. Begitulah sistem Presidensial,” lanjut Rachland.

sumber | beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment